Laporan Sterilisasi Alat-alat Mikrobiologi

 

Laporan pratikum

Sterilisasi Alat Laboratorium Mikrobiologi



DISUSUN OLEH: 

Nama          : Erista Tanjung Rizky

NPM           : F0I020063

Kelas          : 1a

Semester     : 2

Nama Dosen : Suci Rahmawati, M.Farm,Apt

 

LABOLATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PRODI D3 FARMASI

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2020/2021



I.TUJUAN PRATIKUM

1.        Mengetahui beberapa metode stemisasi dan bahan yang digunakan dalam pengamatan mikrobiologi

2.        Untuk mengetahui dan memahami hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelumdan sesudah melakukan sterisasi peralatan dalam pengamatan mikrobiologi menurut metodesterisasi yang digunakan seperti sterisasi fisika dan kimiawi

II.LANDASAN TEORI

Sterilisasi adalah pembebasan suatu material bahan ataupun alat dari berbagai mikroorganisme hidup atau stadium istirahatnya. Sel –sel vegetatif bakteri dan fungi dapat dimatikan pada suhu 60 °C dan dalam waktu 5 – 10 menit. Namun spora fungi dapat mati pada suhu di atas 80 °C dan spora bakteri baru mati di  atas suhu 120 °C selama 15 menit. Sterilisasi dan pasteurisasi dapat di capai dengan cara pemanasan lembab, pemanasan kering, filtrasi, penyinaran, atau bahan kimia. Semakin tinggi tingkat kontaminasi mikroorganisme pada suatu alat ataupun bahan maka jumlah spora semakin banyak yang termos resisten sehingga di perlukan waktu pemanasan yang lebih lama (Schlegel, 1994)

Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora pada permukaan benda mati, proses nya dapat berupa pemanasanpemanasan, pemberi zat kimia, radiasi, atau filtrasi (fernsebnar, 2006)

Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora (Tille, 2017).

Sterilisasi merupakan suatu proses menghancurkan atau memusnahkan semua mikroorganisme termasuk spora, dari sebuah benda atau lingkungan.Peranan sterilisasi pada pembuatan makanan yaitu berfungsi untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan memperpanjang waktu simpan (Purnawijayanti, 2001).

Prinsip dasar sterilisasi yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan cara membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya. Mikroorganisme yang tumbuh pada produk pangan biasanya dapat mencemari produk pangan dan membuat makanan lebih cepat basi. Mikroorganisme pembusuk tersebut bisa berupa bakteri, khamir (yeast) dan kapang (jamur) (Hiasinta, 2001).

Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang penting dalam bekerja dalamlaboratorium. Teknik labarotorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluklaboratorium. Sebelum melakukan praktikum di dalam laboratorium diperlukan pengenalan mengenai beberapa pengetahuan pokok dan teknik-tekniklaboratorium ini untuk mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alatdan bahan dalam laboratorium maupun kesalahan dalam penggunaan peralatan(Tim Kimia Dasar, 2012: 1)

Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapatpada suatu benda. Metode sterilisasi yang paling umum digunakan adalah metode panas, baikitu panas kering maupun panas basah, namum kadang-kadang metode lain, sepertipenyaringan cairan yang mempertahankan mikroorganisme yang dapat dibudidayakan dimedia laboratorium biasa (Raudah, 2017).

Sterilisasi panas kering dapat dilakukan di oven dengan udara panas. Bahan yangdisterilisasi di dalam oven ditempatkan rapi tanpa berkerumun dan suhu dinaikkan sampai170°C – 180°C. Suhu tersebut dipertahankan dalam jangka waktu tidak kurang dari 2 jam.Prosedur ini sangat efektif membunuh spora maupun toksin yang dihasilkan oleh bakteri.Sementara sterilisasi panas basah menggunakan autoclave merupakan metode sterilisasidimana alat-alat yang disterilisasi terkena uap air dengan suhu diatas 100°C yang dihasilkansaat uap berada di bawah tekanan. Uap dihasilkan langsung di peralatan atau dipasok melaluisambungan ke saluran uap bertekanan tinggi (Machmud, 2013).

Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang penting dalam bekerja dalamlaboratorium. Teknik labarotorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluklaboratorium. Sebelum melakukan praktikum di dalam laboratorium diperlukan pengenalan mengenai beberapa pengetahuan pokok dan teknik-tekniklaboratorium ini untuk mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alatdan bahan dalam laboratorium maupun kesalahan dalam penggunaan peralatan(Tim Kimia Dasar, 2012: 1)

Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapatpada suatu benda. Metode sterilisasi yang paling umum digunakan adalah metode panas, baikitu panas kering maupun panas basah, namum kadang-kadang metode lain, sepertipenyaringan cairan yang mempertahankan mikroorganisme yang dapat dibudidayakan dimedia laboratorium biasa (Raudah, 2017).

Sterilisasi panas kering dapat dilakukan di oven dengan udara panas. Bahan yang disterilisasi di dalam oven ditempatkan rapi tanpa berkerumun dan suhu dinaikkan sampai170°C – 180°C. Suhu tersebut dipertahankan dalam jangka waktu tidak kurang dari 2 jam.Prosedur ini sangat efektif membunuh spora maupun toksin yang dihasilkan oleh bakteri.Sementara sterilisasi panas basah menggunakan autoclave merupakan metode sterilisasidimana alat-alat yang disterilisasi terkena uap air dengan suhu diatas 100°C yang dihasilkansaat uap berada di bawah tekanan. Uap dihasilkan langsung di peralatan atau dipasok melaluisambungan ke saluran uap bertekanan tinggi (Machmud, 2013).

Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentukkehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann danFernsebner, 2006).

Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikansemua mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasidengan pengemasan hermetisuntuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapatditembus oleh mikroorganisme, air, ataupun udara (Purnawijayanti, 2001).

Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211oC selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metodesterilisasi yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasantetra pack (Yuyun dan Gunaisa, 2011)

Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses denganmetode tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yangtidak dapat ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup. Metode sterilisasicukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan sertakebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya, hendaknya tetap menjagakualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis perlu dijaga terus mengingat risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada saatakan digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008).

Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba,termasuk spora pada permukaan benda mati,prosesnyadapatberupa pemanasa, pemberi zat kimia, radiasi, atau titrasi(fernsebnar,2006).

Sterilisasi adalah prose pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua organisasi pada benda maka sterilisasi biasanya dikombinasikan dengan pengemasan

Hermotif untuk mencegah kontaminasi ulang yang dimaksud pengemasan yang sangat rapat,sehingga tidak dapat di tembus oleh organisme air,maupun udara (purnawijayanti,2001)

Sterilisasi dapat dilakukan baik secara fisika maupun kimia metode fisika didasarkan pada tindakan pemanasan  (proses autolafing,sterilisasiternalkeringatauternalbasa)Iridasi (iradiasi-Y)  atau pemisahan secara mekanik melalui fiitrasi cara kimia mencangkup sterilisasi gas dengan epilen oksida atau gas lainya menyampurkan agen pensterilisasi    (pruss.et.al(2002)                   

Sterilisasi dengan panas kering dilakukandengan mengunakanoven,sterilisasidengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca.dalam keadaan kering struktur protein bersifat lebih stabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan organismee diperlukan suhu panas kering yang jauhlebih tinggi danlebih lama biladibandingkandengansuhupadapemanasanlempap (Gunawan A.W, 2008)

Metodesterilisasi steam yaitu dengancara menguap dalam tekanan meresap kedalam benda yang bermeabe  dan menyebabkan koagalasi protein seluler yang dengan menghentikan metabolism protein seluler sehinga mematikan metabolisme protein seluler sehingga mematikan mikrobadanspora (Baradero,et.al.,2009)

Sterilisasi dengan tekanan metodesterilisasi yang biasa di lakuan untuk      semua instrumengengam adalah mengunakan auto klafuapatau kimia instrumen yang  telah dibungkus kasadiautoklarkan selama 20 menitpadasuhu 121C dantekana 15 PSL iniakanmembunuhsemuabakterispontanatau virus (wirton 2001)

 

 

III.ALAT DAN BAHAN 

1.      Tabung reaksi

2.      Erlenmeyer

3.      Gelas ukur

4.      Cawan petri

5.      Raktabungreaksi

6.      Koran/alumunium foil

7.      Autoklaf

8.      Jarumose

9.      Air/aquad

 

 

IV.PROSEDUR KERJA

1.   Siapkan alat yang ingin distribusikan

2.   Cek dahulu volume air dalam autoklaf pastikan tinggi air pada batas yang telah   ditentukan

3.   Bungkus semuaalat yang ingin distibusikan dengan menggunakan Koran atau alumunium foil.usahakan jangan sampai masih ada cela udara yang masuk

4.    Masukan alat yang telah dibungkus tadi kedalam autoklaf

5.    Tutup autokalf dengan rapat dan kencang agar uap tidak keluar

6.    Nyalakanautoktaf,laluatur timer minimum 15 menitdengansuhu 12^c tekanan 1         ATM

7.  Tunggu air mendidihuntukmenciptakanuap yang memenuhikomporfamenautolafdanmendesakkeluardarikliep

8.     Jikaalasanberbunyitandasesua,tunggutekanandalamkompertementurunsehinggatekanannyasamadenganudara

9.   Angkatlahalat yang digunakanautoklafdiatasmeja yang telahdisemprotkandengan alcohol

10. Bukaklahsatupersatualat yang di bungkus,jikaalatsterilasiitutidakdapatuap air matasterilisasitersebutberhasil,lalualattersebutsiapdigunakan

                                         





                                                     

 

 

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. hasil

   





 

 

 

 

5.2. pembahasan

Sterilisas iadalah sebuah proses untuk menghilangkan bakteri yang ada pada prelatan baik itu yang bersifat pathogen maupun apatogen dalam melakukan suatu pengamatan terhadap objek mikrobiologi mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan yang steril agar hasil pengamatan yang kita lakukan sesuai apa yang diinginkan dalam hal ini kontaminasi bakteri lain pada hasil pengamatan sangat tidak diinginkan Peralatan yang disterilkan terbuat dari gelas atau kaca plastik dan besi dalam melakukan sterilisasi perludi ketahui mana alat yang terbuat dari bahan yang tahan dan tidak tahan panas maupun bahan yang memiliki batas panas maksimal yang mampu diterimanya, hal yang bertujuan agar peralatan yang di sterilkan tidak rusak, misalnya saja untuk mensterilkan pralatan plastik dengan mengunakan sterilisasi panas kering sudah yang terjadi adalah hal-hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya  peralatan tersebut. Dalam pratikum ini metode yang digunakan adalah metode uap dengan mengunakan alat yang bernama “autoklafe”. Autoklafe sebernarnya tidak hanya digunakan untuk mensterilkan alat-alat laboratorium lain pada dasarnya prinsip kerja autoklafe adalah seperti prinsip alat kukusan yang biasa untuk menanak nasi dengan cara tradisional bedanya disini adalah autoklafe memiliki tekanan yang sangat tinggi dan menghasilkan panas yang sangat tinggi dari pada alat penanak nasi biasa. Tujuan dari suhu yang tinggi ini untuk bahan benar mematikan bakteri yang meenempel pada alat medis tersebut 100% prinsip kerja autoklafe adalah tahap untuk lsterilisasi sebenarnya tidak memakan banyak waktu yaitu sekitar 15 menit dalam suhu 121^C tetapi waktu keseluruhan untuk pemanasan awal untuk menaikan suhu hingga pendinginan untuk menurunkan suhu memakan waktu kurang lebih 2 jam lamanya Tujuan dari lamanya proses ini adalah untuk membunu gendospore. Endospora adalah sel resistan yang diproduksi oleh bakteri dimana sel ini tahan terhadap pemanasan kekeringan dan anti biotik andospora dapat dibunuh pada suhu yang mencapai derajat 100^C dimana suhu tersebut adalah titik didih air pada tekanan akmospir yang normal kemudian, pada saat suhu dinaikan menjadi 121^C maka endospore dapat di bunuh dalam waktu 4-5 menit

Karna alat yang dibersihkan cukup banyak, maka waktu yang diperlukan untuk membuat semua alat medis bersuhu 121^C  akan semangkin lama hal ini disebabkan karena transfer panas pada bagian dalam autoklafen juga melambat akan dibutuhkan waktu 10+ 5 menit+ untuk membuat panas itu merata keseluruh alat medis.

 .

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

VI.KESIMPULAN DAN SARAN

 

6.1. Kesimpulan

 Dalam mensterilkan alat memakai terdapat tipe metode yaitu metode sterilisasi fisik ,sterilisasi kimia, dan sterilisasi mekani.Hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi yaitu jenis alat yang akan di sterilisasi yaitu bahan yang berbeda beda karena dalam sterilisasi fisik harus memperhatikan ketahan fisik pralatan terhadap proses steerilisasi serta kebersihan penguna alat mikrobiologi

 

 

6.2. Saran

saran yang dapat di ajukan adalah agar pratukum selanjutnyasebaiknya pratikum memerikasa atau mengecek terlebih dahulu pralatan yang akan di gunakan agar pada saat mengoprasikan alat benar-benar secara maksimal dan pratikan tidak kebingungan dalam penggunaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Baradero.M.,Dayrit.M.Wdansiswandi Y.2009 prinsipdanpraktikkeperawatanperioperative.Bukukedokteran.EGC.Jakarta

Dermadi 2008.selamba medica 2008 Jakarta

Gunawan A.W.2008 usahapembibitanjamur,Jakarta

Gruendemann B.J &Fresebner B.2006.

Pruss.A.GIROUJI.Edan rushbrook.P.2002

 Walton.R.Edan Torabinejad.M.2008

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Isolasi Bakteri dari Sampel Tanah

UJI KARAKTERISTIK SENYAWA NITROGEN ( AMINA, AMIDA DAN NITRO)

UJI IDENTIFIKASI FENOL MENGGUNAKAN TABLET PARACETAMOL