UJI IDENTIFIKASI FENOL MENGGUNAKAN TABLET PARACETAMOL

 KIMIA ORGANIK

UJI IDENTIFIKASI FENOL MENGGUNAKAN TABLET PARACETAMOL

DISUSUN OLEH:

 

Nama          : Erista Tanjung Rizky

NPM           : F0I020063

Kelas          : 1A

Nama Dosen : Suci Rahmawati, M.Farm,Apt

 

 

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

PRODI D3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2020/2021



I.            Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum percobaan uji identifikasi fenol menggunakan tablet paracetamol yaitu, mahasiswa dapat mengidentifikasi, pemurnian dan pemisahan suatu senyawa obat dalam sampel menggunakan prinsip analisis kimia

 

II.         Landasan Teori


Parasetamol adalah obat analgetic dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Dengan banyaknya manfaat dari parasetamol maka perlu dilakukan sintesis parasetamol yang dapat dijadikan sebagai obat analgesik, Senyawa ini dapat disintesis dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium nitrat. Bila dilarutkan dalam air akan langsung bereaksi membentuk asam asetat, dan sangat larut dalam alkohol dan eter. Merupakan asam yang kuat, sehingga uapnya menyebabkan iritasi pada mata apabila terhirupakan menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.

Parasetamol memiliki sebuah cincin benzena, tersubstitusi oleh satu gugus hidroksil dan atom nitrogen dari gugus amida pada posisi para (1,4). Senyawa ini dapat disintesis dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium nitrat. Parasetamol dapat pula terbentuk apabila senyawa 4-aminofenol direaksikan dengan senyawa asetat anhidrat.

Parasetamol adalah derivat pada amino fenol dan digunakan sebagai obat pereda demam, paracetamol sangat luas di dunia kesehatan digunakan juga sebagai sakit kepala dan nyeri yang paling banyak dipergunakan. Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin, namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker) seperti halnya fenasetin

parasetamol yang merupakan zat aktifyang biasa digunakan sebagai penurun panas. Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas.Indikasiparasetamol sendiri adalah untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang menstruasi, dan di indikasikan juga untuk demam

Fenol atau hydroxybenzene dengan rumus molekul C6H5OH dan memiliki berat molekul sebesar 94, 11 g/mol merupakan komponen campuran yang memiliki satu atau lebih gugus hidroksil yang terikat pada cincin aromatik. Pada suhu ruang fenol memiliki ciri fisik berupa kristal putih dan perlahan berubah menjadi berwarna merah muda apabila terkena paparan panas atau cahaya. Fenol juga memiliki bau khas yaitu berbau manis. Dalam kelarutannya, zat ini sedikit sukar larut dalam air pada suhu 0-65 oC dan melarut sempurna pada suhu diatas 65,3 oC. Fenol sangat larut dalam alkohol, benzene, klorofom, eter, dan hampir semua jenis pelarut organik. Fenol juga biasa disebut asam karbolat, asam fenat, asam fenitilat, fenil hidroksida, fenil hidrokksida, atau oksibenezena. (Othmer,1962)

Fenol sintetis pertama kali diproduksi dengan proses sulfonasi benzene. Sekarang, 99% industri di seluruh dunia memproduksi fenol sintetis. Fenol umumnya digunakan sebagai resin untuk pembuatan peralatan rumah tangga. Produksi fenol mencapai 6,4 juta matrik ton per tahun. Sejauh ini fenol di Indonesia belum di Produksi. Kebutuhan impor fenol sesuai data Badan Pusat Statistik Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017 mengalami peningkatan, sebesar 0,032%. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan fenol dalam negeri, harus mengimpor dari negara lain. Indonesia paling banyak mengimpor fenol dari Negara Jepang, Amerika Serikat, Jerman dan Korea. (Badan Pusat Statistika.)

 Dalam analisis kimia, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan kadar senyawa yang terkandung dalam suatu bahan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah denganproses titrasi. Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukankadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksiyang terlibat di dalam proses titrasi

III.           Alat dan Bahan

Alat :

1.      Lumpang dan alu

2.      Tabung reaksi

3.      Pipet tetes

4.      Batang pengaduk

5.      Gelas beaker

6.      Hot plate

Bahan :

1.      Tablet paracetamol

2.      Aquadest

3.      FeCl3

4.      H2SO4

5.      NaOH

6.      NaNO3

7.      Natrium bicarbonate

8.      Formalin

9.      Fehling A

10.  Fehling B

 

IV.           Prosedur Kerja

Paracetamol dilarutkan dalam FeCl3

      Reaksi umum

1.      Masukkan Psrscetamol kedalam tabun reaksi

2.      Masukan FeCl3 kedalam tabung reaksi sebanyak 3-5 tetes, kemudian di aduk

3.      Amati perubahan yang terjadi

Reaksi marquez

1.      Larutkan Paracetamol dengan aquadest kedalam beaker gelas, lalau aduk

2.      Masukkan 3 tetes aquadest dan paracetamol yang telah dilarutkan ke dalam tabung reaksi

3.      Tambahkan formalin 3 tetes

4.      Tambahkan H2SO4 pekat 3 tetes


Reaksi pembeda fenol bervalensi tunggal dengan fenol bervalensi banyak

Reaksi fehling

1.      Larutkan paracetamol kedalam aquadest

2.      Masukkan paracetamol yang telah larut dengan aquadest kedalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes

3.      Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B 3 tetes lalu aduk

4.      Panaskan larutan dengan cara ambil beaker glass isi dengan aquadest masukkan tabung reaksi yang berisi larutan kedalamnya panaskan diatas hotplate

5.      Setelah keluar uap angkat dan amati perubahan yang terjadi

Reaksi laendwar

1.      Larutkan paracetamol ke dalam aquadest

2.      Masukkan paracetamol yang telahlarut dengan aquadest ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes

3.      Tambahkan FeCl3 tetes lalu aduk

4.      Tambahkan natrium bicarbonate sebanyak 3 tetes, lalu aduk

5.      Amati perubahan yang terjadi

V.    Hasil dan Pembahasan

5.1 Hasil

Reaksi umum

No

Jenis reaksi

reaksi

hasil

1.

Pct dilarutkan dalam FeCl3

Pct + FeCl3

Endapan berwarna abu-abu

2.

Reaksi marquez

Pct + aquadest + formalin + H2S04

Larut, berwarna bening

 

Reaksi pembeda fenol berfalensi tunggal dengan fenol bervalensi banyak

No

Jenis reaksi

Reaksi

Hasil

1.

Reaksi fehling

Pct + aquadest + fehling A + fehling B

Larut, warna biru kehitaman

2.

Reaksi laendwar

Pct + aquadest + FeCl3 + Na. bicarbonat

Larut , berwarna kuning

 

5.2  Pembahasan

Pada praktikum uji identifikasi fenol kali ini sampel yang digunakan yaitu parasetamol. parasetamol yang digunakan sebanyak 1-2 biji digerus dalam mortir atau lumpang, setelah itu ditambahkan aquadest dan aduk sampai larut. Reaksi yang digunakan terbagi menjadi dua reaksi yaitu reaksi umum yang terdidri dari reaksi marquez, dan reaksi diazol. Sedangkan reaksi pembeda fenol bervalensi tunggal dan fenol bervalensi banyak yang terdiri dari reaksi fehling A, fehling B, dan reaksi landwehr.

Pada reaksi marquez digunakan larutan formalin dan H2SO4 yang direaksikan dengan parasetamol. Pada reaksi diazol digunakan NaOH dan Hcl. Reaksi fehling digunakan fehling A fehling B. Dan pada reaksi landwehr digunakan FeCl3 dan  NaHCO3 yang direaksikan dengan parasetamol.

VI.           Kesimpulan dan Saran

6.1  Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum uji identifikasi fenol dengan menggunakan sampel paracetamol yaitu, Parasetamol memiliki sebuah cincin benzena, tersubstitusi oleh satu gugus hidroksil dan atom nitrogen dari gugus amida. Senyawa ini dapat disintesis dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium nitrat. sampel yang digunakan pada praktikum ini yaitu paracetamol. Pada reaksi umum, terdapat reaksi marquez dan reaksi diazol. Dan pada reaksi pembeda Fenol bervalensi tunggal dan Fenol bervalensi banyak terdapat reaksi fehling dan reaksi landwehr.

6.2 Saran

            Saat melakukan praktikum, para praktikan harus mengikuti arahan dari dosen ataupun asisten laboratorium agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian alat-alat laboratorium. Praktikan harus memeriksa terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum agar pada saat akan digunakan alat-alat tersebut dapat berfungsi secara maksimal.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hart Harrold. 1990. Kimia organic, edisi keenam,. Jakarta : Erlangga

Anwar. 1994. Kimia organic, Jakarta : Erlangga

Vogel. 1985, analisis anorganik kualitatif kalman, Jakarta : Media Pustaka

Vishnoi NK, 1982, Advanced Practical organic chemistry. Vikas PublishingHouse PUT, Ltd, New Dehli, P375https://www.academia.edu/37430158/Sintesis_Paracetamol_docx

Oxtoby, D.W. 2001. Kimia modern. Erlangga. jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Isolasi Bakteri dari Sampel Tanah

UJI KARAKTERISTIK SENYAWA NITROGEN ( AMINA, AMIDA DAN NITRO)